Sabtu, 11 Juli 2009

Makna Ta’ziyah

- Secara bahasa : 

Kata ta’ziyah (التَّعْزِيَةُ) adalah bentuk mashdar (gerund=pembendaan kata kerja) dari fi’il (kata kerja) ‘azza (عزَّى). Sebagaimana orang Arab mengatakan :

عَزَّيْتُهُ تَعْزِيَةً = Aku menta’ziyahinya dengan suatu ta’ziyah

Kata ta’ziyah (التَّعْزِيَةُ) itu berasal dari kata Al-‘Azaa`(العَزَاءُ) mashdar dari kata عَزِيَ yang berarti bersabar/kesabaran atau bersabar atas segala yang hilang darinya.

Maka kalimatأُعَزِّيْهِ تَعْزِيَةً (aku menta’ziyahinya dengan suatu ta’ziyah) artinya : “Aku menyabarkan, menghibur dan menawarkan kesedihannya serta memerintahkannya (menganjurkannya) untuk bersabar”. 

(Lihat Mu’jam Maqoyis Al-Lughoh 4/310, Lisan Al-‘Arab 15/52, Tartib Mukhtar Ash-Shihah hal.524, Al-Qomus Al-Muhith 4/523)

- Secara istilah :

Para ulama mendefinisikan ta’ziyah dalam beberapa definisi yang mirip satu sama lainnya dan semuanya sejalan dengan maknanya secara bahasa.

• Berkata Al-Imam An-Nawawy : “Ta’ziyah adalah menyabarkan dan meyebutkan hal-hal yang menghibur shohibul mayyit (pemilik/keluarga mayit), mengurangi kesedihannya dan meringankan musibahnya”. ( Shohih Kitab Al-Adzkar 1/400).

• Di dalam Kitab Raddul Muhtar 2/239 : “Ta’ziyah terhadap keluarga mayit adalah menyabarkan dan mendo’akan mereka”  

• Di dalam kitab Syarh Al-Kharsyi : “At-Ta’ziyah itu adalah hal yang membawa kepada kesabaran dengan menyampaikan janji tentang pahala (kesabaran) dan mendo’akan bagi mayit dan bagi yang ditimpa musibah. (Sebagaimana dinukil oleh Musa’id Al-Falih dalam risalahnya At-Ta’ziyah hal.6).

• Di dalam kitab Kasyful Qona’ : “At-Ta’ziyah adalah menghibur dan mendorong orang yang ditimpa musibah untuk bersabar dengan menyampaikan janji berupa pahala (terhadap kesabarannya) dan do’a bagi mayit jika dia adalah seorang muslim”. (Sebagaimana dinukil di dalam risalah At-Ta’ziyah hal.6).
• Berkata Syeikh Ibnu Utsaimin = kata عَزَّيْتُهُ (aku menta’ziayhnya/ berta’ziyah padanya) maknanya : قَوَّيْتُهُ عَلَى تَحَمُّلِ الصَّبْرِ aku menguatkannya (jiwanya) dalam memikul kesabaran (dinukil dari At-Turuq Al-Muyassarah hal.112).


Al-Ustadz Abu 'Abdillah Mustamin Musaruddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar